[PERS STAMIDIYA]10 November 2018 KPPM mengumumkan tentang kelolosan verifikasi capresma & cawapresma BEMS (Badan Eksekutif Mahasiswa Stamidiya), dalam pengumumannya KPPM hanya meloloskan 2 paslon yakni 1. Zaki Muhamad & Komaruddin 2. Umar Faruk & Khomsin, sedangkan paslon pendaftar lainnya tidak di loloskan dengan alasan tertentu yakni 1. Rofiud Darojah & Hadori 2. Samuki & Mubarok 3. Rohman & Imroah 4. Shofiulloh & Hosiyah. Setelah pengumuman verifikasi di publis, terjadi prokontra dengan tidak di loloskannya beberapa Capresma & Cawapresma yang sudah mendaftar
Jabatan Presma & Wapresma terbilang mempunyai daya tarik dan nilai tawar yang tinggi, hingga tak heran jika banyak mahasiswa yang ingin terlibat dan mengikuti pemilihan tersebut yang biasa di kenal dengan nama ketua Dema (dewan mahasiswa).
Ada yang mengatakan tidak mudah untuk mendapatkan sesuatu, karna sesuatu yg hebat untuk orang yang hebat, untuk menjadi Presma & Wapresma banyak persyaratanpersyaratan yang harus di lalui, baik tertulis, dan tdk terulis.
Paslon pendaftar (Rofiud Darojah & Hadhori) mengaku kecewa dan merasa haknya di perkosa dengan tidak di loloskannya sebagai Capresma & Cawapresma, mereka sudah berusaha untuk mengikuti kontestasi, namun pada akhirnya KPPM memutuskan tidak meloloskan mereka berdua
"Saya sudah melobby ke KPPM bersama timses saya, tapi KPPM menutup mata ", pungkas Rofiud Darojah dengan sedikit kesal.
"Mahasiswa mempunyai hak untuk mencalonkan sebagai Capresma, dan KPPM berkewajiban untuk memberikan toleransi dengan permasalahan yang saya alami, itu tidak dilakukan oleh KPPM dan disitulah saya merasa hak saya di perkosa"tambahnya.